ULASAN TEKS ARTIKEL
Teks artikel merupakan tulisan lengkap dalam media massa yang membahas isu atau topik tertentu yang aktual secara lugas. Teks ini umumnya ditulis oleh seorang ahli atau pakar yang berkaitan dengan suatu topik, seperti pendidikan, kebudayaan, kesehatan, agama, dan lain-lain.
Dalam teks artikel, terdapat fakta dan opini. Fakta merupakan pernyataan yang menggambarkan suatu kenyataan secara apa adanya. Dengan demikian, sesuatu fakta merupakan sesuatu yang pasti dan benar adanya. Sedangkan opini merupakan pernyataan yang mengungkapkan hasil pemikiran, pandangan, perkiraan, sangkaan, dan sejenisnya tentang suatu fakta. Oleh karena itu, sangat mungkin dalam opini terdapat perbedaan pendapat antara pihak yang satu dengan pihak lainnya.
MENYUSUN OPINI UNTUK ARTIKEL
Dalam penyusunan teks artikel, opini yang dikemukakan dapat disebut sebagai argumentasi. Karena itu opini yang terdapat di dalam teks artikel haruslah opini yang baik. Opini yang baik harus ditunjang oleh fakta dan harus logis serta jelas.
MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN ARTIKEL
- Struktur Artikel
- Isu aktual, merupakan sorotan peristiwa aktual.
- Rangkaian argumentasi berupa pendapat atau opini penulis terkait dengan isi ataupun topik yang dibahasnya. Bagian ini dilengkapi oleh sejumlah fakta, baik yang diperoleh penulis melalui hasil pengamatan, wawancara, ataupun dari sumber-sumber tertentu.
- Penegasan
- kembali atas pembahasan sebelumnya. Bagian ini biasa disertai harapan dan saran.
- Kaidah Kebahasaan Artikel
2. Menggunakan kata-kata yang bermakna lugas atau makna denotasi dan menghindari penggunaan kata-kata konotatif dan personal.
- Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apa pun dari makna aslinya.
- Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan-penambahan dari makna asalnya.
Istilah adalah kata atau kelompok kata yang pemakaiannya terbatas pada bidang tertentu.
Ciri-ciri istilah adalah sebagai berikut.
a. Makna yang dikandungnya tetap atau relatif tetap, tidak mudah berubah-ubah, baik dalam konteks kalimat maupun lepas dari konteks kalimat.
b. Istilah hanya mempunyai makna tunggal (monosemantik), tidak bermakna ganda atau polisemi.
c. Akibat dari persyaratan di atas, istilah tidak memiliki sinonim dan antonim.
d. Istilah dapat diterangkan maknanya melalui sebuah batasan, definisi, dan pengertian.
Comments
Post a Comment