Ulasan Tataran Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks

FRASA
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang memiliki satu arti dan satu jabatan fungsi dalam kalimat. Jabatan kalimat tersebut berupa subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K).

catatan : keterangan tersebut dapat berupa keterangan tempat, waktu, situasi, dan lain-lain.

Contoh kalimat sederhana disertai penggunaan frasa :

              Delvin sedang makan nasi goreng di pinggir sekolah.

Dalam kalimat tersebut, setiap kata memiliki jabatan kalimat. Kata Delvin menunjukkan kedudukannya sebagai subjek, sedang makan sebagai predikat, nasi goreng merujuk kepada objek, sedangkan keterangan ditunjukkan oleh di pinggir sekolah.
 
Frasa terdiri dari 3 bagian, yaitu :

  1. Unsur Pembentuk
Dalam unsur pembentuk, frasa terdiri dari frasa endosentris dan frasa eksosentris. 
  • Frasa Endosentris
Terdiri dari frasa endosentris atributif (tak setara, contohv: sedang makan, jeruk bali, nasi goreng), frasa endosentris koordinatif (setara, contoh : suami-isteri, kakek-nenek),  dan frasa endosentris apositif  (pengulangan, contohv: Presiden RI Joko Widodo).

  • Frasa Eksosentris
Terdiri dari frasa eksosentris direktif (awalan menggunakan di, ke, dari) dan frasa eksosentris non-direktif (awaln menggunakan si, sang, para, kaum). 

    2. Kelas Kata

Terdiri dari : 
  • Frasa benda (nomina/nominal)
  • Frasa numeral (bilangan)
  • Frasa ajektival (sifat)
  • Frasa kerja
  • Frasa preposisional (kata depan)
    3. Makna

Terbagi menjadi dua bagian, yaitu : 
  • Makna Biasa
Gabungan kata tersebut memiliki arti yang sesungguhnya. Contoh : sedang mencuci, di atas teras.
  • Makna Idiomatik
Gabungan kata tersebut memiliki arti lain dari arti masing-masing kata tersebut. Contoh : kupu-kupu malam. Arti frasa tersebut bisa sebagai kupu-kupu yang terbang di malam hari, ataupun juga bisa dikatakan sebagai wanita tunasusila.


KLAUSA
Klausa merupakan kelompok kata atau frasa yang memiliki dua jabatan fungsi (Subjek + Predikat).
Ciri- ciri dari klausa, antara lain :

  1. Berupa kelompok kata atau frasa.
  2. Merupakan dasar pembentuk kalimat.
  3. Tidak diakhiri dengan intonasi selesai atau intonasi final (., !, dan ?).
Contoh :  Yohanes sedang makan nasi goreng
Frasa Yohanes sedang makan merupakan klausa, karena pada intinya, kalimat tersebut menjelaskan bahwa Yohanes sedang makan.


KALIMAT
Merupakan rangkaian kata yang mengandung satu pengertian yang diakhiri dengan intonasi final (., !, dan ?). Dapat dianalisa berdasarkan 3 aspek, yaitu : jabatan fungsi dalam kalimat, kategori kata atau frasa (contoh : frasa benda, kata kerja, dll.), dan peran (contoh : subjek sebagai pelaku, predikat sebagai tindakan, objek sebagai sasaran tindakan, dll.).

PARAGRAF
Merupakan rangkaian kalimat yang mengandung satu ide pokok dan beberapa pikiran penjelas. 
Ciri-ciri yang terdapat pada paragraf, antara lain :
  1. Mengandung satu ide pokok.
  2. Ada beberapa pikiran penjelas. 
  3. Kohesi (terdapat keterpaduan bagian antara unsur pembentuk paragraf).
  4. Koheren (memiliki kesatuan makna). 
Berdasarkan letak kalimat utama, paragraf dibedakan menjadi 4, yaitu : 
  1. Paragraf deduktif (letak kalimat utama di depan). 
  2. Paragraf induktif (letak kalimat utama di belakang). 
  3. Paragraf deduktif-induktif (campuran).
  4. Paragraf ineratif (letak kalimat utama di tengah).
Berdasarkan fungsinya, paragraf dibagi menjadi 5, yaitu : 
  1. Paragraf deskripsi
  2. Paragraf narasi
  3. Paragraf eksposisi
  4. Paragraf persuasi
  5. Paragraf argumentasi

Comments

Popular posts from this blog

TEKS PIDATO PENTINGNYA INTROSPEKSI DIRI

TEKS EKSPLANASI - ANGIN LESUS

MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI