Ulasan Teks Anekdot

Menurut saya pribadi, teks anekdot merupakan teks yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara memberikan sindiran kepada suatu pihak atau golongan masyarakat tertentu yang bisa memberikan dampak positif kepada banyak orang. Teks anekdot disampaikan melalui perspektif seseorang atau suatu pihak tertentu.

Menurut Tika Hatikah dan Mulyanis (2017), teks anekdot merupakan teks cerita yang bertujuan mengungkapkan kepedulian pada suatu fenomena. Anekdot juga dijelaskan sebagai suatu kisah yang ditulis secara singkat dan lucu, serta memuat kritikan yang berisi pesan moral tentang sesuatu yang bersifat umum.

ciri-ciri teks anekdot, yaitu :
  1. Memiliki sifat humor/lucu, dan menyindir.
  2. Bisa menceritakan manusia ataupun hewan.
  3. Bisa juga cerita fakta, atau cerita fiksi imajinasi.
  4. Menceritakan tokoh, atau kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar.
  5. Terdapat tujuan pesan berupa kritikan.

Contoh teks anekdot :

PELAJARAN MATEMATIKA

Suatu hari, di sebuah sekolah berlangsung pelajaran matematika.
Guru tersebut bertanya kepada murid-muridnya: Guru : “Seandainya sebuah pesawat dipiloti oleh seorang penyabu, dan mengangkut 250 anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 kaki dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?” Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!”
Semua penghuni kelas tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala. Kemudian pelajaran dilanjutkan.

Teks tersebut memiliki makna tersirat, yaitu permasalahan tentang narkoba. 


Struktur teks anekdot :

  1. Abstrak, merupakan awalan dari teks anekdot. Berfungsi memberikan gambaran cerita.
  2. Orientasi, menunjukkan kejadian awal cerita.
  3. Krisis, menunjukkan permasalahan yang unik atau tidak biasa, yang terjadi kepada penulis atau orang yang akan diceritakan.
  4. Reaksi, menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah di bagian krisis.
  5. Koda, kesimpulan akhir cerita.

Majas Sindiran

Merupakan kata-kata (kiasan) yang memberikan efek sindiran kepada penyimak, sehingga memiliki kesan tersendiri.

Jenis-jenis majas, yaitu : 
  1. Ironi, sindiran dengan bahasa halus dan maknanya bertentangan dengan yang sebenarnya. Contoh : kau sangat pintar, sampai-sampai nilai rapotmu merah semua.
  2. Sarkasme, sindiran dengan bahasa kasar, frontal, sangat menyinggung orang yang mendengarnya. Contoh : dasar kau otak udang!
  3. Sinisme, sama seperti majas ironi, namun nilai rasanya lebih kasar. Contoh : kau sudah membuang banyak uang untuk perawatan kulitmu, namun tetap saja kulitmu kering dan kusik!
  4. Satire, menggunakan ungkapan seperti majas sarkasme dan ironi, untuk menguatkan makna, terkadang untuk mengejek dan menertawakan sesuatu. Contoh : percuma saja aku berbicara panjang lebar sampai mulut berbusa, nantinya juga hanya masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan!
Contoh teks anekdot https://youtu.be/0cJoGiP1Mrs


Comments

Popular posts from this blog

TEKS PIDATO PENTINGNYA INTROSPEKSI DIRI

TEKS EKSPLANASI - ANGIN LESUS

MATERI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI