INTERPRETASI GAMBAR
KENYAMANAN SANG PEMBUNUH
https://thepragive.files.wordpress.com/
Layar lebar dan hitam dengan ukuran mencapai 49 inci disertai teknologi LED itu dinonaktifkannya. Dengan mata yang memicing tajam, melirik kearah televisi dengan angkuh.
"Ya ampun, kalo tinggal disatu tempat seperti ini sih pasti nyaman banget. Mau 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, bahkan selamanya pun gak apa-apa deh, bukan mendekam dibalik jeruji besi, tapi layaknya menginap dihotel bintang 5 dengan rating tertinggi. Kurang nyaman apalagi coba," gerutunya sembari membayangkan rasa nyaman bak pelayanan hotel bintang 5.
Motif pembunuhannya sama sekali diluar nalar manusia. Hanya karena diputuskan hubungannya dengan sang kekasih, ia memilih untuk menggunakan jalur kekerasan. Pikirnya, ia hanya akan mengancam membunuh sang -mendiang- kekasih agar kembali mencintainya dan meminangnya sebagai istri. Namun, satu hal yang membuatnya sakit hati kepada kekasihnya itu adalah bahwa ia melihat sendiri kekasihnya pergi berdua dengan wanita lain dengan mesranya. Karena terlalu dalam rasa benci yang ia miliki terhadap kekasihnya itu, ia merubah rencana dan memutuskan untuk menculik serta membunuh sang kekasih dengan tragis, lalu membuang mayatnya dihutan, tepatnya didaerah Bogor, Jawa Barat.
*kring*
"Halo om, kenapa nelfon?"
"Keadaan kamu disana gimana? Sudah cukup nyaman atau masih kurang? Kalau kurang om tinggal bilang nih ke petugasnya disana."
"Disini nyaman banget om, fine fine aja kok, om. Kayak dihotel, cuma kalau disini bellboynya sipir. Dia baik, kok. Pokoknya nyaman banget lah."
Ya. pamannya itu seorang pejabat negara yang sangat berkuasa. Berpengaruh besar dalam bidang politik negara dan sangat ditakuti banyak orang. Tentu saja menawarkan berbagai kemewahan kepada keponakan kesayangannya yang sudah jelas melanggar hukum dan melakukan tindakan kejahatan yang tidak sesuai dengan HAM.
Comments
Post a Comment